MAKNA SOSIAL HADIS DALAM LINGKUNGAN PESANTREN

Studi Etnografi Perspektif James Spradley

Authors

  • Nabilla Hendriyana Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia
  • Muhammad Alif Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Keywords:

Makna Sosial, Lingkungan Pesantren, Etnografi, James Spradley, Hadis

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi dimensi sosial dari pemaknaan hadis dalam kehidupan pesantren melalui pendekatan etnografi berdasarkan kerangka pemikiran James Spradley. Tujuan utamanya adalah menelusuri cara komunitas pesantren memahami, menghayati, dan menerapkan hadis dalam keseharian mereka. Dengan metode etnografi Spradley yang mencakup analisis domain, taksonomi, komponen, dan tema budaya, penelitian ini menelusuri makna simbolis, nilai-nilai, serta pola interaksi sosial yang terbentuk dari pemahaman terhadap hadis. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, serta dokumentasi di sebuah pesantren modern di wilayah Kabupaten Tangerang. Temuan menunjukkan bahwa hadis tidak semata menjadi pedoman hukum dan moral, tetapi turut membentuk tatanan sosial, relasi otoritas, serta norma-norma yang berlaku dalam kehidupan antara kiai dan santri. Pemaknaan terhadap hadis di lingkungan ini bersifat kontekstual dan sangat dipengaruhi oleh budaya lokal pesantren. Oleh karena itu, hadis menjadi fondasi dalam pembentukan identitas kolektif dan tata kelola sosial di pesantren. Penelitian ini memperkaya kajian hadis dari sudut pandang sosial budaya serta mendorong lahirnya pendekatan lintas disiplin dalam memahami teks keagamaan. Hasilnya turut memperluas wawasan tentang kontribusi hadis dalam membentuk kultur pesantren secara lebih mendalam dan manusiawi.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

15-12-2025

How to Cite

Nabilla Hendriyana, & Muhammad Alif. (2025). MAKNA SOSIAL HADIS DALAM LINGKUNGAN PESANTREN: Studi Etnografi Perspektif James Spradley. AL ISNAD: Journal of Indonesian Hadith Studies, 6(2), 119–130. Retrieved from http://newjurnal.idaqu.ac.id/index.php/al-isnad/article/view/714